Oleh oleh khas Tulungagung, jenang Syabun
Tulungagung, sebuah kabupaten di Jawa Timur, tidak hanya dikenal dengan keindahan tempat wisatanya, tetapi juga dengan kuliner khasnya yang unik. Salah satu yang patut dicoba dan dibawa sebagai oleh-oleh adalah Jenang Syabun.
Keunikan Jenang Syabun
Jenang Syabun terbuat dari beras ketan dan memiliki tampilan yang mirip dengan dodol. Keistimewaan panganan ini terletak pada penggunaan dua jenis gula, yaitu gula jawa dan gula pasir, yang menciptakan rasa manis yang unik. Apa yang membuatnya berbeda adalah teksturnya yang lembut, kenyal, dan tidak lengket. Ciri khasnya juga terlihat pada permukaan yang licin dan halus, mirip dengan sabun.
Asal Usul Jenang Syabun
Menurut berbagai sumber, jenang syabun pertama kali diperkenalkan oleh seorang nenek bernama mbah Saubun. Nama "jenang syabun" sendiri berasal dari panggilan masyarakat terhadap mbah Saubun. Awalnya, mbah Saubun menjual jenang secara berkeliling dari kampung ke kampung, dan popularitasnya kemudian mengakibatkan masyarakat mengenalnya dengan nama jenang syabun.
Bahan dan Proses Pembuatan
Jenang syabun terbuat dari bahan-bahan alami seperti beras ketan, kelapa, gula pasir atau gula jawa, dan susu kental manis. Keunikan lainnya adalah tidak adanya bahan pengawet kimia, sehingga jenang syabun tetap memiliki rasa yang alami dan menyehatkan. Makanan ini biasanya dihidangkan menjelang Ramadan atau pada acara hajatan.
Jenang Syabun Sebagai Oleh-Oleh
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Tulungagung, tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi dan membawa pulang Jenang Syabun sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut. Biasanya, jenang syabun dijual dalam kemasan kotak berisi sekitar 15-20 biji, dengan harga bervariasi mulai dari Rp25.000 hingga Rp30.000.
Jenang Syabun bukan hanya sekadar kuliner khas Tulungagung, tetapi juga sebuah warisan budaya yang tetap dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kelembutan tekstur dan keunikan rasa membuat jenang syabun menjadi pilihan oleh-oleh yang diminati oleh wisatawan. Jadi, jangan lupa mencicipi dan membawa pulang jenang syabun saat mengunjungi Kota Ingandaya, Tulungagung.
KOMENTAR